Memperingati hari ibu, 22 Desember 2021
“Ibu adalah segalanya – dia adalah hiburan dalam kesedihan kita, harapan dalam penderitaan, dan kekuatan dalam kelemahan. Dia adalah sumber cinta, kasih sayang, simpati, dan ampunan. Orang yang kehilangan ibunya telah kehilangan jiwa murni yang selalu memberkati dan melindunginya.”
Kahlil Gibran
Ibu, mamah, bunda, umi..
Maafkan kami anakmu, yang terkadang tidak mendengarkan nasihat mu. Sesungguhnya kami menyayangimu lebih dari apapun.
Ada atau tiada kau di dunia ini, tidak akan mengurangi rasa sayang dan syukur kami sebagai anakmu..
Terimakasih ibu, atas perjuanganmu mengandung, melahirkan, dan membesarkan kami tanpa mengeluh dan mengenal letih..
Do’a ibu adalah sumber kekuatan kami menghadapi dunia dari hembusan nafas pertama, hinggi nafas terakhir kami.
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu merupakan hasil dari Kongres Perempuan Indonesia I yang digelar pada 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut dilaksanakan beberapa pekan usai Kongres Pemuda II dihelat. Melansir dari buku berjudul Biografi Tokoh Kongres Perempuan Indonesia Pertama (1991) kongres ini diselenggarakan di Ndalem Joyodipuran, Yogyakarta. Dalam kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 600 perempuan dari puluhan perhimpunan wanita. Bahkan 600 perempuan ini memiliki latar belakang, suku, agama, budaya, usia dan pekerjaan yang beragam.
Atas turut sertanya para wanita hebat dalam sejaran perjuangan bangsa, sehingga di hari pertama Kongres Perempuan I digelar yakni pada tanggal 22 Desember 1929, dijadikan acuan bagi pemerintah RI untuk menetapkannya sebagai Hari Ibu. Selanjutnya, hari ibu nasional ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden RI no 316 tahun 1953.
Tentunya, tanpa peresmian hari ibu pun, ibu sudah menjadi pahlawan bagi anak-anak bangsa dalam setiap langkahnya.
Selamat hari ibu untuk seluruh ibu hebat di dunia. Kasih sayang dan pengorbananmu tidak terukur oleh apapun di muka bumi ini.